Diajak Audiensi di Mushola Arraoudhah

Pangkalpinang - Wakil Gubernur Bangka Belitung Hidayat Arsani, tak menyangka kedatangannya di Mushola Arraoudhah di Desa Zed Kabupaten Bangka, ternyata sudah dinantikan puluhan mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Bangka Belitung (UBB) dan organisasi Persatuan Mahasiswa Hukum Indonesia (Permahi) Cabang Bangka Belitung, Kamis (26/3/2015) kemarin.
Dalam kesempatan itu, wagub langsung ditodong menggelar audensi membahas banyak hal. Mulai dari permintaan dikerjakannya perbaikan jalan menuju kampus UBB di Balun Injuk, permasalahan hukum, masalah pertimahan, serta permintaan mahasiswa agar Hidayat Arsani berkomitmen dalam membangun Babel kedepan.
"Pembangunan jalan menuju kampus UBB belum maksimal, karena posisi saya menjadi orang nomor dua ini sulit, karena diatas saya juga ada pimpinan (gubernur-red). Dan yang dipermasalahkan adek adek mahasiswa sebetulnya ada dalam benak saya, tapi itu tadi saya tidak punya stempel," ucap Hidayat.
Sementara menjawab pertanyaan mahasiswa terkait permasalahan timah dengan adanya lubang camuy dimana mana, menurut Hidayat hal itu sudah berlangsung sejak dirinya belum lahir.
Namun yang harus dipertanyakan sekarang, kata wagub, kemana dana reklamasi pasca penambangan timah. Dan harus diakui bersama, permasalahan ini seperti benang kusut. Tapi sebetulnya bisa diselesaikan tinggal keseriusan dan ketegasan bupati/walikota/dewan terkait penggunaan dana reklamasi.
"Masih ingat dulu bagaimana organisasi, dan banyak pihak menuntut ditutupnya Koba Tin. Nah sekarang terasa kan, ada sekitar 3.600 karyawan yang kena imbas dari penutupan Koba Tin. Namun di sini kita tidak boleh pesimis, tetap optimis. Bayangkan saja, Bangka Belitung hanya berpenduduk kisaran 1,2 juta, namun lalulintas perputaran uang tiap bulannya mencapai 2 triliun rupiah. Jadi adek adek (mahasiswa) jangan khawatir Babel tak akan miskin, percayalah," tegas wagub memberi rasa optimis kepada puluhan mahasiswa.
Disinggung komitmennya memimpin Babel, Hidayat pun menceritakan, sebelum menjadi Wagub penghasilannya bisa mencapai Rp5 hingga Rp10 miliar perbulan. Namun kini hal itu berbanding terbalik ketika dirinya saat ini menjabat sebagai wagub yang hanya berpenghasilan Rp6 juta per bulan. meski demikian, kata Hidayat hal itu bukanlah persoalan. Yang terpenting baginya saat ini hidup tetap sehat, bekerja yang benar, melayani masyarakat, dan terakhir tetap bermunajad mengucapkan syukur.
"Nah tinggal disini pentingnya peranan adik adik mahasiswa, jagang diam saja. Sekolah itu memang kewajiban, namun ada yang lebih penting lagi, jadilah kontrol sosial bagi pemda. Intip oleh teman teman mahasiswa, bener dak pemimpin maupun dewan ini bekerja. Kalau dak bener tegur, dan saya selaku wagub siap dikritik kalau memang kerja saya dak bener. Karena bagi saya jadi pemimpin itu harus lurus, jangan pernah masuk angin," tukasnya
Sekedar diketahui, sebelum menggelar audensi Hidayat Arsani secara pribadi memberikan sumbangan ke Mushola Arraoudhah berupa seperangkat alat beduk, kipas angin, karpet, mimbar dan pekerjaan pengecatan mushola yang pada saat itu sedang dalam rehab. (rev/1)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar