BANGKAPOS.COM,BANGKA-- Wakil Ketua DPRD Kabupaten
Bangka Rendra Basri mengatakan untuk mengeruk alur muara Air Kantung
diperlukan dana yang besar. Sedangkan pengerukan yang dilakukan oleh PT
PT Pulomas Sentosa tidak mengeluarkan dana APBD.
"PT Pulomas tidak dibayar APBD, makanya mereka sedot pasir untuk dijual, tapi apa mampu itu saja menutupi biaya pengerukan alur muara makanya mereka bekerjasama dengan PT Timah Tbk untuk menambang," kata Rendra.
Dia juga menambahkan, jika hanya berkutat dengan masalah pengerukan muara di Air Kantung ini saja, persoalannya tidak akan selesai
Untuk mengeruk alur muara ini, PT Timah Tbk selalu menyediakan kapal isap di tengah muara untuk mengeruk muara itu namun belum cukup untuk mengatasi pendangkalan alur muara.
"Kalau hanya berkutat persoalan muara tidak selesai. Selesai jika dana ratusan milyar kita harus cari sumber dananya jika tidak dibantu pusat tidak mungkin. Pusat mau bantu juga berpikir pemasukan TPI," ungkap Rendra menanggapi pertanyaan mahasiswa yang mengatasnamakan dari DPC Permahi Babel, Selasa (24/3/2015) di Ruang Kerja Bupati Bangka.
"PT Pulomas tidak dibayar APBD, makanya mereka sedot pasir untuk dijual, tapi apa mampu itu saja menutupi biaya pengerukan alur muara makanya mereka bekerjasama dengan PT Timah Tbk untuk menambang," kata Rendra.
Dia juga menambahkan, jika hanya berkutat dengan masalah pengerukan muara di Air Kantung ini saja, persoalannya tidak akan selesai
Untuk mengeruk alur muara ini, PT Timah Tbk selalu menyediakan kapal isap di tengah muara untuk mengeruk muara itu namun belum cukup untuk mengatasi pendangkalan alur muara.
"Kalau hanya berkutat persoalan muara tidak selesai. Selesai jika dana ratusan milyar kita harus cari sumber dananya jika tidak dibantu pusat tidak mungkin. Pusat mau bantu juga berpikir pemasukan TPI," ungkap Rendra menanggapi pertanyaan mahasiswa yang mengatasnamakan dari DPC Permahi Babel, Selasa (24/3/2015) di Ruang Kerja Bupati Bangka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar